Entri Populer

Jumat, 17 Juni 2011

"kabut"

    Kabut hitam tiba-tiba menyelimuti bumi.  Hujan pun turun dengan derasnya membasahi bumi. Bunyinya bergemuruh di atas atap rumah yang sederhana. Tanah yang kering telah basah oleh air hujan. Sepoi-sepoi angin pun menyentuh raga. Sementara itu Dia duduk termenung di dekat jendela kamarnya, menatap ke arah luar rumah. Kedua tangannya ditangkupkan di atas dagu. Begitu dalam dia menatap hujan yang turun. Sesaat dia menutup matanya dan menarik nafasnya sangat dalam serta kemudian dia menghembuskannya dengan berat, seolah ada beban yang begitu berat menggelayut dalam batinnya. Seketika juga matanya berubah berkaca-kaca dan tak lama pula jatuh air matanya membasahi kedua pipinya.
******

“Aku tak bisa terima ini semua,,,tak bisakah kalian memahami perasaanku…??? Tak cukupkah selama ini hal yang pahit ini terus saja menghantui kita…?? Sampai kapan kita hidup seperti berada di dalam neraka..?? haaaaa……!!”
Hanya isak tangis yang terdengar di balik pintu kamar. Terus hingga malam berlalu dan berganti pagi.
******

    Enam tahun telah berlalu sejak peristiwa itu, namun tak ada yang berubah. Kondisinya masih sama. Begitu menyakitkan hati sehingga kadang sulit dicerna oleh akal sehat manusia. Dan terlalu sering air matanya harus keluar dan jadi saksi atas hal-hal yang pahit itu. Tak ada lagi tawa canda yang mengiringi saat setelah makan malam. Tak ada lagi waktu untuk bersama. Semuanya seolah sibuk dengan dunianya sendiri. Kehidupan yang tentram berbanding terbalik. Tak ada lagi kedamaian, dan tak ada lagi lelucon yang keluar dari mulut yang manis. Sekarang semua terasa begitu pahit hingga sulit untuk ditelan.







air mata jatuh ketika jari-jari ini menari-nari di atas keyboard. Dalam hati penuh harap bahwa kabut gelap itu kelak berganti menjadi awan putih dan kemudian menari-nari di atas lagit biru yang cerah. Penuh harap meski itu semua mungkin hanya mimpi



4 komentar:

  1. Tuhan pasti tau apa yg da di balik hati masing2 makhluknya...
    Tuhan pasti tau Qw mengharapkan semua selimut kabut ini segera pergi dari hidupmu...
    saia cuma bisa mengAMINkan permohonanmu...

    teruslah membahagiakan dia... buatlah dia selalu tersenyum...

    BalasHapus
  2. Tak ada satupun yang berhak atas dirimu, yang berani patahkanmu. Semangat Sis..

    So Deep..
    Mari Berkawan. :) Sy Follow Bloggnya yaa sis..
    Follow balik dong. :)
    http://iandhas.blogspot.com

    BalasHapus
  3. @Gusli P. Hadju,,,pasti..!!!tkyu ya




    @Ann,,tkyu sis

    BalasHapus
  4. semua pasti kan berubah pd wktux yg tlh di tentukan ma tuhan....

    BalasHapus